Puasa rajab

Tidak terasa hari ini sudah masuk bulan
Rajab, berarti tepat 2 bulan lagi bulan
Ramadhan tiba.

Ngomong-ngomong soal bulan Rajab,
apakah ada amalan khusus di dalamnya ?
Misalnya puasa ?

Mayoritas ulama menjelaskan, hadits yang
menyebutkan amalan di bulan Rajab adalah
hadis dhoif (lemah) dan tertolak. Hanya
sedikit ulama yang menyetujui ada puasa
rajab, dengan alasan mengamalkan hadits
lemah dibolehkan demi "keutamaan
amal" (fadhoilul amal).

Dalam Kitab Shahih Bukhari dan Muslim
juga kita tidak menemukan satu pun hadits
yang mengemukakan tentang puasa rajab
atau awal bulan rajab.

Menurut Ibnu Hajar, “Tidak terdapat riwayat
yang sahih yang layak dijadikan dalil
tentang keutamaan bulan Rajab, tidak pula
riwayat yang shahih tentang puasa rajab,
atau puasa di tanggal tertentu bulan Rajab,
atau shalat tahajud di malam tertentu bulan
rajab. Keterangan saya ini telah didahului
oleh keterangan Imam Al-Hafidz Abu Ismail
Al-Harawi.” (Tabyinul Ujub bi Ma Warada fi
Fadli Rajab, hlm. 6).

Menurut Imam Ibnu Rajab dalam Lathaiful
Ma’arif, selain tidak ada puasa sunah rajab,
juga tidak ada shalat sunah khusus untuk
bulan rajab.
"Tidak terdapat dalil yang sahih tentang
anjuran shalat tertentu di bulan Rajab.

Adapun hadis yang menyebutkan
keutamaan shalat Raghaib di malam Jumat
pertama bulan Rajab adalah hadis dusta,
batil, dan tidak sahih. Shalat Raghaib adalah
bid’ah, menurut mayoritas
ulama.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 213)

"Tidak ada satu pun hadis sahih dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang
keutamaan puasa bulan Rajab secara
khusus. Hanya terdapat riwayat dari Abu
Qilabah, bahwa beliau mengatakan, ‘Di
surga terdapat istana untuk orang yang
rajin berpuasa di bulan Rajab.’ Namun,
riwayat ini bukan hadis.
Imam Al-Baihaqi mengomentari keterangan
Abu Qilabah, ‘Abu Qilabah termasuk tabi’in
senior. Beliau tidak menyampaikan riwayat
itu, melainkan hanya kabar tanpa sanad.’

Riwayat yang ada adalah riwayat yang
menyebutkan anjuran puasa di bulan
haram seluruhnya” (Lathaiful Ma’arif, hlm.
213)

Dengan demikian, puasa khusus di bulan
Rajab adalah amalan yang berdasarkan
hadits yang seluruhnya diyakini para ahli
hadits sebagai hadits yang lemah (dho’if),
bahkan maudhu’ (palsu).

Para ulama tidaklah pernah menjadikan
hadits-hadits ini sebagai sandaran. Hadits-
haditsnya bukanlah hadits yang memotivasi
beramal (fadhilah amal), bahkan
kebanyakannya adalah hadits yang
maudhu’ (palsu) dan dusta.”(Majmu’ Al
Fatawa, 25/290-291).

Jika memiliki kebiasaan puasa Senin-Kamis,
puasa Daud, atau puasa Ayyamul Bidh
(tanggal 13, 14, 15 bulan Hijriyah), maka
tetap rutinkanlah di bulan Rajab. Bahkan
bulan Ramadhan semakin dekat, maka
segeralah qodho puasa Ramadhan yang
ada jika memang masih ada utang puasa.

Tidak terdapat amalan khusus terkait bulan
Rajab, baik bentuknya shalat, puasa, zakat,
maupun umrah. Mayoritas ulama
menjelaskan bahwa hadis yang
menyebutkan amalan di bulan Rajab adalah
hadis dhaif dan tertolak.
Akan tetapi, jika seseorang melaksanakan
puasa di bulan Rajab dengan niat puasa
sunah di bulan-bulan haram maka ini
diperbolehkan, bahkan dianjurkan.
Hal itu mengingat sebuah hadis yanng
diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud, Al-
Baihaqi dan yang lainnya, bahwa suatu
ketika, seseorang dari Suku Al-Bahili datang
menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Dia meminta diajari berpuasa.
Nabi Saw memberi nasihat, “Puasalah
sehari tiap bulan.” Orang ini mengatakan,
“Saya masih kuat. Tambahkanlah!” “Dua
hari setiap bulan.” Orang ini mengatakan,
“Saya masih kuat. Tambahkanlah!” “Tiga
hari setiap bulan.” Orang ini tetap meminta
untuk ditambahi. Lalu Nabi Saw bersabda,
“Puasalah di bulan haram dan berbukalah
(setelah selesai bulan haram).” (Hadis ini
dinilai sahih oleh sebagian ulama dan
dinilai dhaif oleh ulama lainnya).

Ada beberapa hadis lain yang menerangkan
keutamaan bulan Rajab, namun
sebagaimana ditegaskan oleh Imam Suyuthi
dalam kitab al-Haawi lil Fataawi, statusnya
dho’if (lemah)
“Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab
sehari maka laksana ia puasa selama
sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah
untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8
hari maka dibukakan untuknya 8 pintu
sorga, dan bila puasa 10 hari maka
digantilah dosa-dosanya dengan
kebaikan.”
Riwayat al-Thabrani dari Sa’id bin Rasyid:
Barangsiapa puasa sehari di bulan Rajab
maka laksana ia puasa setahun, bila puasa
7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-
pintu neraka Jahanam, bila puasa 8 hari
dibukakan untuknya 8 pintu sorga, bila
puasa 10 hari Allah akan mengabulkan
semua permintaannya…..”
“Sesungguhnya di sorga terdapat sungai
yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih
daripada susu dan rasanya lebih manis dari
madu. Barangsiapa puasa sehari pada

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senja

Sedekah atau panjang tangan?

Kenali dulu kue kemasan yang kita beli